Ø
Sebutkan dan
berikan 2 contoh dari 3 macam kecemasan menurut sigmund Freud .
·
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar.
·
Kecemasan neuritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan
tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi 3 macam, yakni :
1.
kecemasan yang timbul karena penyesuaian lingkungan.
2. bentuk ketakutan yang tegang dan
irrasional (phobia).
3. rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap
dan sebagainya.
·
Kemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi
seseorang (iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah dan cinta).
CONTOH :
-
Kecemasan yang timbul kerena penyusuaian
lingkungan.
Seorang anak berumur 10
tahun dan duduk di kelas V SD. Minggu depan ayahnya akan dipindahkan ke kota lain kerena ayahnya
mendapatkan tugas di luar kota dan keluarganya harus ikut. Dan Ibu beserta
anaknya pun merasa gelisah, karena mereka harus beradaptasi lagi dilingkungan
yang baru itu, dan mereka juga takud tidak seindah kenangannya dulu di waktu
belum pindah rumah.
-
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional
(phobia)
misalnya seorang anak gadis yang pada masa kecilnya dia selalu
ditakut-takutin dengan kakaknya dengan topeng diwaktu keadaan gelap didalam
kamar , sehingga dia selalu nangis bahkan sampai pingsan, sehingga diwaktu dia
sudah meranjak dewasa, ia masih mengalami rasa phobia akan kegelapan, karena
dulu dia sangat takud akan kejahilan kakaknya, sehingga dia disaat malam selalu
menyalakan lampu di kamarnya.
-
Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan
sebagainya
Seseorang
yang keseharian-harianya ia selalu pendiam di lingkunganya, jarang
bersosialisasi dengan sebayanya, dan pada waktu ia dikasih tugas membuat pidato
oleh gurunya, dan keesokan harinya dia pun mendapat giliran berpidato,dan pada
saat itu juga ia merasakan gelisah,
gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara untuk berpidato.
Ø
Jelaskan yang dimaksud dengan ketidak pastian,
sebutkan sebab-sebab terjadinya ketidak pastian dan contohnya .
·
Ketidak pastian ialah keadaan yang tidak pasti,
tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Sebab-sebabnya ialah :
v
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu
adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang
hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita.
Contoh :
-
memiliki obsesi menjadi seorang polisi sejak
kecil, sehingga dia selalu belajar dengan sungguh – sungguh.
v
Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali,
tidak normal, kepada sesuatu hal atau keajaiban tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Contoh :
-
Takut akan ketinggian.
-
Takut akan kegelapan.
v
Kompulasi
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf,
tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
-
Seseorang yang sedang mengalami kegagalan
perasaan tentang cinta, sehingga ia melampiaskannya kepada makanan.
-
Seseorang yang mengalami depresi ,sehingga dia
dapat menjadi pemurung.
v
Hysteria
Ialah adanya keraguan tentang apa yang
telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan
yang serupa berkali-kali.
Contoh :
-
Seseorang yang memeriksa kembali hasil
pekerjaannya yang sudah terselesaikan.
-
Seseorang yang mencuci ulang pakaiannya yang
sudah bersih , supaya tidak kotor.
v
Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, kerena
berdasarkan suatu keyakinan palsu.
-
Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitarnya jelek
Contoh : Menganggap keadaaan
sekitar menjadi buruk.
-
Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan
besar.
Contoh : Menganggap dirinya
menjadi orang paling hebat dan penting.
-
Delusi melancholis : merasa dirinya hina,
bersalah, dan berdosa.
Contoh : Merasa dirinya paling hina, bersalah,
dan berdosa.
CONTOH :
-
Ketidak pastian
Misalnya
disaat anda sedang pergi ke rumah teman anda untuk bekerja kelompok, dan anda
diberi tahu oleh teman anda alamatnya, dan anda tidak menemukan alamat
tersebut, seketika itu ada seorang bapak yang sedang duduk di halte, dan wajah
bapak tersebut terlihat sangat galak dan menyeramkan, lalu anda pun ingin
bertanya tapi takud di menerima kegalakkannya tersebut, dan anda pun menekankan
hati untuk bertanya kepada bapak itu, dan setelah ditannya bapak itupun
menjawab dengan sopan dan sangat halus, ternyata anda salah telah menilai sikap
bapak tersebut, itulah ketidak pastian tentang sifat orang dari wajahnya.
Ø
Sebutkan harapan – harapan anda dan jelaskan
mengapa anda memilih harapan tersebut.
Harapan sama artinya dengan sesuatu apa yang
diinginkan dapat terjadi, jadi harapan saya sebenarnya banyak sekali, namun
saya tidak ingin terlalu banyak mempunyai harapan ,dikarenakan takud tidak tercapai.
Harapan yang pada saat ini saya rasakan ialah, saya dapat mendapatkan nilai ipk
3,5 keatas kalo bisa. Agar saya bisa mempercepat studi saya dan lulus dengan
nilai sangat amat memuaskan, agar bisa menjadi lulusan sarjana yang dibutuhkan
oleh semua orang. Itu harapan saya pada saat ini.
Ø
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepercayaan, sebutkan
teori-teori tentang kepercayaan dan berikan contohnya .
v
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran.
·
Teori - teori Kepercayaan :
-
Teori konsisten : Yang dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten.
-
Teori korespodensi : Menjalankan bahwa suatu
pernyataan benar dan dengan objek yang dituju.
-
Teori pragmatis : Diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Contoh :
·
Teori konsisten :
-
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
-
Sesuatu yang hidup didunia pasti akan mati.
·
Teori korespodensi :
-
Burung Garuda ialah lambing/symbol Negara
Indonesia. Itu adalah pernyataan yang benar (fakta) dan seperti itulah adanya.
-
Ibu Kota Indonesia ialah Jakarta.
·
Teori Pragmatis :
-
Kita tahu bahwa merokok itu adalah perbuatan
yang salah,Menurut teori ini, kita hanya mengetahui bahwa perbuatan merokok itu
salah tanpa mengetahui, mengapa perbuatan tersebut salah.