Minggu
Ke 15
Komunikasi dalam Manajemen
Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif
Komunikasi
organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
(Everet M. Rogers)
·
Komunikasi
organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
(Robert Bonnington)
·
Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam
kelompok fomal maupun informal dari suatu organisasi. (Wiryanto, 2005)
A. Komunikasi interpersonal efektif dalam
organisasi yang mencakup componential & situational
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat
menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah
antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication),
bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang
jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah
proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi
dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita
kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan
yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat
dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses
berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim,
kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh
penerima.
Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu
organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan
komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal
ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang
lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik
dengan segera.
2. Situasional
Interaksi
tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi
yang mendukung disekitarnya.
B. Model Pengolahan Informasi ; rational, limited
capacity, expert, dan cybermatic.
Model-model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan pada
cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri)
manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data,
merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta
mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model Pengolahan informasi
berorientasi pada :
a. Proses
Kognitif
b. Pemahaman
Dunia
c. Pemecahan
Masalah
d. Berpikir
Induktif
C.
Model interaktif manajemen.
1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu
interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu
organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang
membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction
management
Adanya berbagai interaksi dalam
manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang
bersangkutan
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam
suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation
Dalam hal ini suatu manajemen
organisasi berorientasi pada pegawai.