Mengarahkan
Perubahan Diri
Contoh Kasus : Misalnya orang yang mengalami kasus Stress
pada dirinya, itu terdapat pengarahan dalam perubahan dirinya, seperti :
1.
Meningkatkan kontrol diri
Mengetahui sebagaimana faktor-faktor yang terjadi dari
faktor internal ataupun eksternal pada suatu perilaku. Contoh : Ketika
seseorang sedang dihadapkan berbagai macam persoalan yang dapat menyebabkan
stress dari ruang lingkup eksternal ataupun internal, tekanan dari lingkungan
tersebut harus kita kontrol dan modifikasi agar tidak menciptakan perilaku yang
negatif. Sekaligus menciptakan suasana yang menyenangkan dalam diri kita agar
stress hilang.
2.
Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan yang dapat dicapai, Membuat program
perbaikan diri untuk memilih tujuan yang terlalu ambisius atau tidak realistis.
Contoh : Misalnnya orang yang sedang mengalami Stres, dia menjadi murung,
pendiam, bingung, dan bimbang. Dan dia harus menetapkan tujuan menjadi
seseorang yang tidak stres atau Senang. Agar stres yang dialami akan berkurang
dan hilang dengan berbagai cara seperti refreshing atau menjalankan hobbynya,
itu harus dilakukan secara ambisius.
3.
Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kamu mulai mengontrol beberapa kondisi yang
memicu target perilakumu, kamu siap untuk lebih memperhatikan konsekuensi dari
perilakumu. Contoh : Dalam
suatu kondisi seseorang yang sedang mengalami stress itu gagal untuk
menghilangkannya, dia harus diberikan reinforcers (penguat) sesuatu yang
menguatkan untuk dirinnya dan reinforcers itu dapat dikendalikan diri sendiri,
dan kita tidak memberi imbalan kepada diri kita samapai kita dapat
menghilangkan rasa stres.
4.
Evaluasi
Akan ada hari yang baik dan buruk ketika melakukan
self-impovement (perbaikan diri sendiri). Sering sekali orang-orang cenderung
meremehkan peningkatan mereka dikarenakan tidak secepat yang mereka inginkan.
Beberapa perubahan dalam perilaku terjadi secara berangsur-angsur dan
memerlukan kesabaran yang besar. Ketika peningkatan mereka megecewakan, ada
beberapa hal yang menjadi kesalahan. Yang paling sering dikarenakan kekurangan
sasaran perilaku yang di tetapkan, kesalahan dalam catatan, atau gagal dalam
menggunakan reinforcement dengan benar. Contoh : semua permasalahn dalam
situasi Stres dapat di ingat atau di catat dalam melakukan upaya-upaya untuk
menghilangkannya, dan berusahalah untuk lebih baik kembali dalam mengontrol
stres, dan luangkan waktu luang untuk merenung atas semua yang dilakuakan.