Internet
Addiction
I. Pendahuluan
Menginjak akhir tahun 1990-an perkembangan internet
merebak baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan ditemukannya world wide
web, semakin murahnya harga bahan dasar pembuatan komputer yang berujung kepada
personal computer, dan keinginan secara umum dari manusia untuk metode
penyebaran informasi mengakibatkan istilah populer internet go to public.
Siklus perputaran informasi yang tercipta melalui wadah baru bernama internet
berputar sangat cepat. Ilmu atau informasi dalam bentuk apapun dapat diperoleh
dalam hitungan menit, bahkan detik. Pada perputaran aliran informasi yang cepat
ini, tercetuslah berbagai ide untuk saling menghubungkan manusia yang satu
dengan yang lain tanpa harus terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Salah
satunya adalah apa yang kita dengar dan lafalkan dengan jejaring sosial secara
daring (online).
Karena faktor-faktor diatas maka timbul suatu masalah
baru yaitu Internet Addiction Disorder
(IAD). atau gangguan kecanduan internet
meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring
sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain.
Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik
gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk
dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan
psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini
termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
II. Pembahasan
A. Internet Addiction
Pada
awalnya pengertian addiction hanya ditunjukan pada kasus penyalahgunaan
obat-obatan (eg. Walker 1989), seperti definisi yang diungkapkan oleh American
Psychiatric Association’s diagnostic and Statistic Manual of Mental disorders
yang menjelaskan addiction sebagai suatu
ketergantungan secara fisik terhadap zat kimia yang mengakibatkan withdrawal
symptoms jika zat tersebut tidak dikonsumsi.
Kecanduan
internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD),
menurut Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sidney antara
lain:
1. Selalu
ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras
waktu efektif yang ada.
2. Jika
tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti
kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik
tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3.
Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan
hilang ataupun berkurang.
4.
Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
5.
Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet,
termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi
kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, belajar, sosial atau rekreasi, demi
menggunakan internet.
7. Hubungan
sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan
internet yang berlebihan.
8. Internet
digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan,
atau depresi.
9.
Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
Jenis-Jenis Internet addiction
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet
addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain
adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang
dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara
eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan
file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu
yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi
kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi
terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam
perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya
perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information
overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah
bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Contoh Kasus
Game online
adalah media elektronik yang menyuguhkan berupa tampilan gerak, warna, suara
yang memiliki aturan main dan terdapat level tertentu, yang bersifat menghibur
dan bersifat adiktif. Adiksi terhadap game online adalah kesenangan bermain
game karena memberi rasa kepuasan tersendiri bagi individu tersebut.
“Seperti anak
laki-laki yang tidak lulus sekolah atau mendapatkan nilai yang kurang karena di
pengaruhi oleh dunia internet, ia selalu kecanduan untuk bermain internet atau
di warnet bahkan sampai lupa waktu. Seketika berangkat sekolah pamit pada orang
tua tetapi ia ternyata bolos sekolah hanya karena ingin bermain game online
yang menurut ia lebih penting daripada pendidikan sangat di sayangkan waktu
terbuang hanya untuk bermain game online”
beberapa bentuk
gejala kecanduan ditunjukkan dengan kurangnya tidur, kelelahan, nilai yang
buruk, performa kerja yang menurun, lesu dan kurangnya fokus. Penderita juga
cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial. penderita akan
berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga
tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya. Dalam keadaan
offline mereka menjadi pribadi yang lekas marah saat ada yang menanyakan berapa
lama waktu yang mereka gunakan untuk berinternet.
III. Kesimpulan
Internet
memberikan manfaat yang begitu besar bagi pelajar tetapi di lain pihak internet
menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untukdi batasi. Berbagai macam
informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan bercampur menjadi satu di mana untuk
mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan jari saja. Berbagai informasi dengan
mudah didistribusikan kepada pemakai internet.
Terlepas dari
dampak yang mungkin akan timbul, internet tetap merupakan suatu teknologi baru
di bidang komputer dan komunikasi yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi
para pelajar. Dalam beberapa tahun ke depan dapat dipastikan bahwa internet
akan menjadi tulang punggung perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
IV. Referensi
Demetrovic,
Zsolt, et.al. 2008. The Three-factor
Model On Internet Addiction: The Development of the Problematic Internet Use
Questionnaire.