Aspek Psikologi dan Aspek Demografis dalam Individu Pengguna Internet
I. PENDAHULUAN
Internet
telah membawa perubahaan yang revolusioner tidak hanya di ruang lingkup
komputer, tetapi juga didunia komunikasi. Internet sebagai “ gudang informasi
tanpa batas “ telah pula membawa banyak perubahaan pada pola kehidupan
masyarakat di kota-kota besar. Informasi yang dulunya sulit digapai kini begitu
mudah untuk diakses hanya dengan beberapa klik pada komputer.
Semakin
berkembangnya internet saat ini di Indonesia maupun diseluruh dunia, bersangkut
paut pada aspek-aspek secara psikologi dimana mempengaruhi identitas diri
indiviudu secara nyata maupun virtual dan karakteristik kepribadian.
Serta aspek-aspek demografis dimana mempertimbangkan gender, usia, budaya dan SES
II. PEMBAHASAN
2.1. Aspek
Psikologi dari Individu Pengguna Internet
Banyak
sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas
nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah sama sekali
identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan
karakteristik seseorang indvidu.
Saat ini
banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path,
Instagram dan lain-lain. Banyak orang yang mengunakan identitas palsu
atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari
salah satu jaringan sosial. Antaralain faktor-faktor yang membuat seseorang
mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga
repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya,
tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya. Salah satu contoh adalah
kasus yang di buat oleh sebuah akun Twitter dengan nama akun @T********** 2000,
dimana dia banyak mentweet tentang seorang politikus dan merusak nama baik
orang yang bersangkutan, karena masalah ini orang yang memiliki akun dapat
diancam dengan pasal 310 ayat (1). Namun dengan identitas palsu yang dia
gunakan untuk membuat akun tersebut, polisi susah mencari keberadaannya saat
itu.
Karakteristik
seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata dengan saat dia
berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat karakternya
sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara,
namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah
bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
2.2. Aspek Demografis dari Individu Pengguna
Internet
Aspek
demografis adalah aspek yang harus mempertimbangkan gender, usia, budaya dan SES
( Social – Economic – Status ) dalam interaksi individu dan internet.
Diseluruh di
dunia, terutama di Indonesia, usia muda adalah usia yang banyak menggunkana
internet dan banyak menghabiskan waktu didunia maya dan bersosialisaisi
dijejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun jaringan sosial yang lain.
Pemasar yang ingin memasarkan barang produksi untuk kaula muda dapat
memanfaatkan social media sebagai sarana promosi yang sangat ampuh.
Contohnnya situs http://www.Berniaga.com/
yang dimana pemasar dapat mempromosikan barang produksinya disitu tersebut.
III. Kesimpulan
Aspek
Psikologi dari Individu Pengguna Internet
Banyak
sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas
nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah sama sekali
identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan
karakteristik seseorang indvidu.
Saat ini
banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path,
Instagram dan lain-lain. Banyak orang yang mengunakan identitas palsu
atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari
salah satu jaringan sosial. Antaralain faktor-faktor yang membuat seseorang
mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga
repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya,
tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya.
Aspek
Demografis dari Individu Pengguna Internet
Aspek
demografis adalah aspek yang harus mempertimbangkan gender, usia, budaya dan SES
( Social – Economic – Status ) dalam interaksi individu dan internet.
Diseluruh di
dunia, terutama di Indonesia, usia muda adalah usia yang banyak menggunkana
internet dan banyak menghabiskan waktu didunia maya dan bersosialisaisi
dijejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun jaringan sosial yang lain.
Pemasar yang ingin memasarkan barang produksi untuk kaula muda dapat
memanfaatkan social media sebagai sarana promosi yang sangat ampuh.
Contohnnya situs http://www.tokobagus.com/
yang dimana pemasar dapat mempromosikan barang produksinya disitu tersebut
Jadi
perkembangan internet pun akan berdampak positif maupuun negatif, tergantung
dengan individu itu sendiri yang mengunakan atau berinteraksi dengan internet.
IV. Referensi
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/dmnm/2004-e-customers-analisis-perbedaan-antara-demografi-psikografi-synchografi-dan-technog
0 komentar:
Posting Komentar