SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Kesehatan
mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Sehat sebagai suatu spectrum,
Pepkins
mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan
dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap
kekuatan-kekuatan yang cenderung mengganggunya.
Definisi kesehatan mental menurut
beberapa ahli
- Erikson (Psikososial):
=> Konsep sehat sendiri mempunyai arti yang sangat luas. ”Sehat” bukan sekedar
berarti tidak sakit melainkan pengertiannya bisa lebih luas dari itu. Menurut
kamus bahasa Indonesia modern, kata sehat berarti : dalam keadaan yang baik
sekujur badan serta bagian-bagiannya, bebas dari penyakit, dalam keadaan waras
; mendatangkan kebaikan pada badan ; baik dalam keadaan biasa atau normal
pikirannya; berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam definisi lain, sehat adalah kondisi seseorang dimana seluruh bagian dari manusia dapat bekerja sama dengan baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan kata “mental” atau mentalitas berarti : cara berfikir dan berperasaan (afeksi, kognisi, dan konasi). Dengan kata lain mengacu pada kondisi internal individu.
Kes-Men: Metode / usaha-usaha untuk mencapai mental yang sehat.
Kesehatan Mental menurut WHO, seseorang yang sehat mental/jiwanya: merasa
sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, menerima orang lain apa
adanya (ber-empati dan tidak berprasangka), serta bersikap positif terhadap
dirinya sendiri dan orang lain.
Kes-Men juga dapat dilihat dari berbagai Aspek : Intelektual, Sosial,
Spiritual-Moral, Emosional.
MESANA EN CORPORESANO : “Dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat”.
CORPORESANO EN MENASA : “Dalam Jiwa yang Kuat terdapat Tubuh Yang Sehat”.
- Alexander Schneider , ilmu Kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidak kemampuan menyesuaikan diri.
- Samson, Sin dan Hofilena: ilmu kesehatan mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi fungsi mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidak mampuan menyesuaikan diri atau kegiatan kegiatan mental yang kalut
- DB Klein: Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan mengingkatkan kesehatan mental
- Louis P Thrope: Ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental.
Setelah Perang Dunia II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa
semakin bertambah. Kesehatan mental bukan suatu hal yang baru bagi peradaban
manusia. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan satu
indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan
betapa pentingnya aspek kesehatan mental.
Yang tercatat dalam sejarah ilmu, khususnya di bidang kesehatan mental,
kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal
peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan
dengan peradaban. Untuk lebih lanjutnya, berikut dikemukakan secara singkat
tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
Apabila di tinjau dari, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu,
”mens” atau ”mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan.
Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu jiwa).
Zaman dahulu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental
adalah setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita
penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum
dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun
ada usaha-usaha melalukan perbaikan dalam mengatasi orng-orang yg mengalami
gangguan mental.
Pengetian
kesehatan Memahami
pengertian health, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai
“kesehatan” ( Echols & Shadily, 1981 ) pengertian sehat atau kesehatan
menurut dokter mungkin sedikit banyak akan berbeda dengan perawat,
fisioterapis, apoteker, atau tenaga paramedis lainnya, meskipun mereka sama
berada pada bidang kesehatan. Namun, berbagai macam golongan oranga ataupun
para mahasiswa psikologi pada umumnya mendefinisikan sehat itu lebih berfokus
pada masalah fisik.
Freud ( 1991 ) dengan mengutip the international dictionary of medicine and biology,
mendefinisikan sehat itu sebagai “suatu
kondisi yang dalam keadan baik dari suatu organisme atau bagiannya, yang
dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit” , dan dapat
disimpulkan bahwa kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai
slah satu ciri kalau organisme tersebut sehat. Sekali lagi, bahwa pemahaman
disini bahwa sehat itu umumnya masih berfokus pada masalah fisik dan bertitik
tolak pada ada atau tidaknya penyakit. Membicarakan kesehatan tidak lengkap
tanpa membahas penyakit kerena keduanya merupakan dua sisi dari keping mata
uang yang sama.
Pengertian mengenai kesehatan biasanya dimengerti sebagai yang bersifat fisik dan kurang memperhatikan ke hal yang bersifat mentalbisa dipahami karena hal-hal fisik lebih dapat diamati dan sesuai dengan realitas dibanding dengan yang bersifat psikis.
Pengertian mengenai kesehatan biasanya dimengerti sebagai yang bersifat fisik dan kurang memperhatikan ke hal yang bersifat mentalbisa dipahami karena hal-hal fisik lebih dapat diamati dan sesuai dengan realitas dibanding dengan yang bersifat psikis.
Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di
tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi"
pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk
memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana
tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui domain
perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Kesehatan mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II
.Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang
asing bagi orang – orang .Dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami
bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan
sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.
Namun seiring jaman yang semakin maju dan perkembangan ilmu
pengetahuan Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris,
mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya
Ada
juga dari tokoh lainnya yang mempengaruhi perkbngan kesehatan mental :
1. Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah
sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia
mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhannya
2. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam
usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan
memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak
jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di
seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah
Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Ada
juga tujuan mempelajari Kesehatan mental yaitu :
1.
Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah,
dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai
kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir
wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha
menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang
gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32
rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas
jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad
ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan
jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers
(1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam
beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya
perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut.
Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima
hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak
lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam
rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers
bisa sembuh.
Di dalam bukunya A Mind That Found
Itself, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap
tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi,
tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara
pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan
Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat
disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program
nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan
dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan
informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human
atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki
sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi
penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan
penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para
psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf
Meyer-lah yang menyarankan agar Mental Hygiene dipopulerkan sebagai satu
gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude
Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National
Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga
akhir hayatnya.
Ciri-ciri Tingkah Laku Sehat atau NormalMenggambarkan seseorang beetingkah laku normal atau sehat biasanya relatif agak sulkit dibanding tingkah laku yang tidak normal. Ini disebabkan karena tingkah laku yang normal seringkali kurang mendapatkan perhatian karena tingkah laku tersebut dianggap wajar, berbeda dengan tingkah laku yang abnormal yang lebih banyak mendapatkan perhatian yang lebih.
Adapun ciri-ciri individu yang normal atau sehat ( Warga, 1983 ) pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Bertingkah laku sesuai dengan norma-norma sosial yang diakui
2. Mampu mengelola emosi
3. Mampu mengaktualkan potensi-potensi yanng dimiliki
4. Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
5. Dapat mengenali risiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan menurut tingkah laku
6. Mampu menunda keinginan sesaat mencapai tujuan jangka panjang
7. Mampu belajar pengalaman
8. Biasanya gembira
Harber dan Runyon ( 1984 ). Menyebutkan senjumlah ciri individu yang beertingkah laku normal, sebagai berikut :
1. Sikap terhadap diri sendiri
2. Persepsi terhadap relaita
3. Integrasi
4. Komptensi
5. Otonomi
6. Pertumbuhan dan aktuallisasi
7. Relasi interpersonal
8. Tujuan hidup
Dasar dan Tujuan Mempelajari Kesehatan Mental
Kesanggupan seseorang untuk hidup rela
dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental. Kesehatan
mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela kepadanya,
menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya.
Pemahaman terhadap kesehatan mental yang
wajar memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental,
seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation),
pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety),
dan cara membela diri
Motivasi adalah keadaan psikologis yang
merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan yang
menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan dengan
dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan pada
sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Kedua,
motivasi sekunder (psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ
manusia.
Pertarungan psikologis adalah
terdedahnya (tercegahnya) seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya
yang mendorongnya kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah
satu hal tersebut.
Kerisauan, secara umum, adalah
pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika
merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas.
Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya
debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.
Cara membela diri merupakan cara yang
dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan
dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan
yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.
Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu
itu pada prinsipnya bertujuan sebagai berikut:
1. Memahami makna kesehatan mental dan
faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang
digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha
peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental
masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
Berikuit ini perkembangan
kesehatan mental dari tahun ke tahun :
a. Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit• ( tahun 1600 dan sebelumnya )
Dukun asli Amerika ( Indian ), sering juga disebut sebagai “penyembuh” orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual. Pandangan masyarakat menganggap orang yang mengalTamu gangguan mental adalah karena dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar.
• Tahun 1692
Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya inggris agak sedikit berbeda sebelum abad ke 17 orang gila disamakan dengan penjahat atau kriminal, sehingga mereka dimasukan kedalam penjara
John Locke ( 1690 ) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding , menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide yang salah atau tidak masuk akal secara terus-menerus. Kegilaan adalah ketidakmampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secara tepat.
b. Gangguan mental dianggap sebagai sakit
• Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather ( 1663-1728 ) memathakan yang hidup dimasyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
• Tahun 1812
Benjamin Rush ( 1745-1813 ) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara menusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Disease of the Mind . ini merupakan buku teks psikiatri Amerika pertama.
• Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 terpat tidur yang tresedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
• Tahun 1908
Clifford Beers ( 1876-1943 ) menderita manis depresi pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak menusiawi dan mengalami siksaan fisik dan mental oleh orang yang tidak memiliki pengalaman dan tidak terlatih dirumah sakit. Penangan yang tidak manusiawi yang dia terima mencetuskan keberanian untuk mempebarui penangan untuk penderita sakit mental di Amerika Serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku berjudul A mind Found itself. Yang menggerakan penanganan penderita sakit mental menjadi lebih baik lagi. Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
• Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcenter, Massachusetts.
• Tahun 1910
Emill Kreaplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer.
• Tahun 1920-an
Komite nasional untuk mental Higiene menghasilkan satu set model undangan-undang komite yang dimsukan kedalam aturan pada beberapa negara bagian.kimite juga membantu penelitian-penelitian yang bberpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental dan tratmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perwatan kesehatan mental.
• Tahun 1950
Dibentuk Ntional Association of Mental Health ( NAMH ) yang merupakan marger dari 3 organisasi yaitu Ntional Committe for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric Foundation. Lembaga ini melanjtkan misi Beers dengan lebih jelas.
• Tahun 1960-an
Obat-obat antipsikotik konventional, seperti haroperidol digunakan pertama kali digunakan untuk mengntrol simtom-simtom yang positif ( nyata ) pada penderita psikosis, yang memberikan ukuran yang nyata dan penting karena membuat pasien tenang.
c. Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit
• Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth og Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “ sakit mental” sebenarnya tidaklah benar-benar “sakit”, tetapu merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan .
• Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatab psikiatris di Amerika Serikat.
• Tahun 1970
Mulainya deinstitusionalisasi massal.
• Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental health Association ( NMHA )
• Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opnbme dirumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental.
d. Melawan
diskriminasi terhadap gangguan mental
MNHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, yang melindungi
warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari
diskriminasi. Setelah itu tahun 1994 obat antipsikotik atipikal yang pertama
diperkenalkan. Tahun 1997 peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan
bipolar yang menunjukaan bahwa penyakit ini diturunkan.
Sumber : emiun, Yustinus. 2006. Kesehatan
Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.
Budiarto, Eko., Dewi, Anggraeni. 2001. Pengantar
Epidemologi, E2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Moeljono
Notosoedirdjo, Kesehatan Mental; Konsep dan Penerapan, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang, 2002.
Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986.
M.Si., S.Psi., Siswanto, kesehatan mental; konsep kecakupan dan perkembangannya. Andi.
Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986.
M.Si., S.Psi., Siswanto, kesehatan mental; konsep kecakupan dan perkembangannya. Andi.
0 komentar:
Posting Komentar