Prinsip
Actuating
Prinsip-Prinsip Penggerakan Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
Mencapai Actuating
Managerial Yang Efektif
a. Orientasi
Orientasi
merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada
pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian
atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa
orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah
dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang
membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan
kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya.
Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:
1. Tugas itu sendiri
2. Tugas lain yang ada
hubungannya
3. Ruang lingkup tugas
4. Tujuan dari tugas
5. Delegasi wewenang
6. Cara melaporkan dan
cara mengukur prestasi kerja
7. Hubungan antara
masing-masing tenaga kerja, Dst.
b. Perintah
Perintah
merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
Jadi, perintah itu berasal dari atasan,
dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini
mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang
lain yang memiliki kedudukan sejajar
atau orang lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus
Penggunaan
perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk
meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah umum
memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail.
2. Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan
bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan perintah harus
diberikan secara tertulis atau lisan saja. Perintah tertulis memberikan
kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari
adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan
walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya
diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.
3. Perintah
formal dan informal
Perintah
formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan
tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi. Sedangkan perintah
informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan
ajakan. Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata: “apakah
tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”. “marilah kita mulai
mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya. Perintah formal yang
banyak dipakai dibidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan
perintah informal.
c. Delegasi Wewenang
Pendelegasian
wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam
pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahan.
Kesulitan-kesulitan akan muncul
bilamana tugas-tugas akan diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya
kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Ini dapat menimbulkan
keengganan bawahan untuk mengambil suatu tindakan. Sebagai contoh, seorang
Kepala Bagian Pembelian mengadakan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia
(supplier) dengan wewenang yang kurang jelas itu, ia akan menanyakan kepada
pimpinan, yang jawabannya belum tentu memuaskan. Hal ini dapat diatasi dengan
membuat suatu bagan wewenang untuk menyetujui perjanjian.
Sumber :
Hasibuan. M. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara Jakarta,
Jakarta.
Husein Umar, 2000, Business: An Introduction, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suyanto, M. (2007) Strategic
Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Andi Offset
Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.
Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi industri dan
organisasi, UI-press, salemba
https://ajengjiwapangestu.wordpress.com/2013/11/01/pengorganisasia-struktur-manajemen-actuating-dalam-manajemen-dan-mengendalikan-fungsi-manajemen/
0 komentar:
Posting Komentar